Chapter 40
Chapter 40
Bab 40
“Bagaimanapun, nona sekarang memiliki tiga orang anak yang lucu–lucu, ini semua hadiah yang diberikan Tuhan.” Bibi Juni mengiburnya, “Jika di kemudian hari nona bisa menemukan seorang laki- laki yang baik, kehidupan nona akan jadi lebih sempurna.”
“Di dunia ini mana ada.......”
Tracy belum selesai berbicara, tiba-tiba dia menerima pesan di ponselnya, dan rupanya transferan sebesar 10 juta dari “Gigolo Pelunas Hutang”.
“Pria yang baik!” Tracy berseru sambil tersenyum.
“Hah? Nona sudah menemukannya?” Bibi Juni bertanya dengan terburu-buru.
“Bibi Juni tidurlah lebih awal, aku kembali ke kamarku ya.”
Tracy berpamitan dengan Bibi Juni, mengambil ponselnya dan kembali ke kamarnya, lalu mengirim pesan kepada “Gigolo Pelunas Hutang”.
“Hari ini kau bekerja?”
“Iya.”
“Kamu dapat orderan satu malam?”
“Iya.”
“Bagus, bagus, tidak perlu diminta, kau bisa mengirimkan uang sendiri padaku.” Tracy tersenyum bahagia, “Terus semangat ya, ini sudah lewat berapa hari, dan kau baru mengirimiku uang dua kali, uang ini tidak cukup untuk membeli susu.....”
Tracy hampir saja mengatakan “Tidak cukup untuk beli susu”, dia segera mengubahnya menjadi “Tidak cukup untuk makan”.
“Kamu juga harus bekerja dengan baik.” Jawab Gigolo Pelunas Hutang.
“Tidak usah diungkit lagi, aku sudah mengundurkan diri di hadapan bos hari ini.”
“Dia hidung belang. Dia sengaja mempermainkanku, aku bahkan tidak tahu bagaimana aku menyinggungnya.”
Memikirkan iblis itu, Tracy pun menjadi sangat emosi. Hari ini dia membuatnya mondar mandir ke sana kemari, menaiki tangga hingga kedua kakinya sakit sampai sekarang, mungkin karena tubuhnya berkeringat, jadi flu nya mulai membaik.
“Jadi kamu mengaharapkanku untuk menghidupimu di masa depan?”
“Tentu saja tidak. Kemampuan kerjamu sangat buruk, uang yang kamu hasilkan pun sedikit, bagaimana mungkin uang itu cukup untukku? Besok aku akan mencari pekerjaan, tidak perlu khawatir.”
“Sekarang mencari kerja itu tidak mudah....”
“Benar”
Tracy teringat bahwa sebelumnya dia sudah memasukkan lebih dari 30 lembar surat lamaran kerja dan telah melakukan wawancara di 17 perusahaan, tapi hanya Grup Sky Well yang mau menerima dia, itu pun karena Axel yang memintanya secara pribadi.
Tidak dapat dipungkiri, dia memiliki keraguan dalam hatinya. Apakah dia bisa menemukan pekerjaan?
“Ah, tidak tahu apakah aku bisa kembali lagi ke Grup Sky Well, aku belum menyerahkan surat pengunduran diriku, mungkin HRD belum memprosesnya....”
“Boleh di coba.”
“Tapi sebelum pergi, aku memaki bos, dia tidak mungkin membiarkan aku kembali!”
Tracy khawatir dan memegang dagunya, dia sekarang sangat menyesal, tidak seharusnya dia tergesa- gesa berhenti dari pekerjaannya hari ini.
Walaupun menjadi satpam tidak menjanjikan dan juga melelahkan, tapi gaji tetap berjalan dan tidak ada pemotongan.
Selain itu, apa ada perusahaan lain di luar sana yang lebih baik dari Grup Sky Well?
“Memarahi bos adalah kesalahan besar, matipun tidak akan dapat menebusnya!” This belongs to NôvelDrama.Org.
“Kamu ngerti apa? Kamu tahu betapa kurang ajarnya bos itu?”
“Kurang ajar seperti kamu?”
.
.
Tracy terdiam membisu karena pertanyaan dari “Gigolo Pelunas Hutang”, dia memikirkan tindakannya sendiri, sepertinya juga sangat kejam.
Memaksanya untuk melayani tiga wanita kaya dengan berat total 350 kg, memintanya untuk mencari beberapa wanita kaya lagi untuk memeliharanya, memaksanya memberikan uang kepadanya, bahkan membeli obat penambah stamina pun hanya satu botol......
Kasar dan ganas, perilaku seperti ini bahkan lebih buruk dari iblis itu!
Memikirkan hal ini, Tracy tiba-tiba merasa bahwa iblis itu sebenarnya tidak seburuk itu.…..
Namun, dia tidak dapat menarik kembali kata-kata yang sudah diucapkan, setelah mengucapkan “Aku berhenti kerja”, dia tidak mungkin bisa kembali lagi.
Dia tidak percaya, tidak ada tempat untuknya di kota Bunaken yang besar ini!
Tapi nyatanya, benar-benar tidak ada tempat untuk Tracy di kota Bunaken yang besar ini!
Keesokan harinya, Tracy mengirimkan surat lamaran kerja ke semua perusahaan di kota Bunaken, tapi setelah menunggu tiga hari, tidak ada satupun panggilan wawancara.
Dia sangat khawatir, dia menelepon satu per satu semua perusahaan di kota Bunaken.
Hasilnya adalah, perusahaan sedang tidak kekurangan orang, dan ada yang berkata bahwa dia tidak memenuhi syarat.
Pada akhirnya, dia mulai menyerah dan mencoba mencari pekerjaan lainnya. Dia pergi ke pusat perbelanjaan dan toko untuk melamar pekerjaan, tapi tetap saja tidak ada yang mau menerimanya, bahkan posisi untuk pelayan restoran pun tidak mau menerimanya.
Seolah-olah mereka semua sudah sepakat sebelumya......